KE
GUNUNG LAWU JUMLAH GANJIL ?? HATI – HATI
Kembali
lagi di blog abstrak benget, kali ini kami akan membagikan pengalaman yang
cukup aneh dan menegangkan di area gunung lawu jawa tengah & jawa timur. Sebelum
kita lanjut ke ceritanya seperti yang kita ketahui bersama gunung lawu
mempunyai ketinggian 3265 MDPL dan terletak di 2 provinsi yaitu jateng dan
jatim. Setidaknya ada 5 jalur resmi untuk mendaki gunung lawu yaitu, cemoro
kandang, cemoro sewu, candi ceto, jogorogo, singolangu.
Kejadian ini terjadi sekitar pertengahan
2016 waktu itu saya dan 2 teman saya yang sama – sama baru pertama kali mendaki
gunung berencana mendaki gunung lawu. Sebut saja saya budi dan 2 teman saya
bambang dan joni, kami bertiga orang asli daerah setempat yah tidak begitu
jauhlah dari gunung lawu hanya 1 jam perjalanan pakai motor. Kami tiba di
basecamp cemoro sewu pukul 08.00 wib, kondisi basecamp sangat sepi karena waktu
itu kami mendaki pada hari rabu jadi wajar saja jika kondisi pendakian sepi. Kami
bertiga ini tergolong 0 dalam hal pendakian kami mendaki tidak membawa tenda
dan alat safty lainnya, kami hanya bermodal niat dan tekat. Tak lama setelah
sampai di bc kami langsung regestrasi awalnya petugas tidak mengijinkan kami
untuk naik karena peralatan yang minim bujuk rayu kita gunakan dan akirnya kita
di perbolehkan naik karena warung di sendang drajat waktu itu kebetulan buka
dan ada sekitar 10 an pendaki yang sudah naik dengan catatan sebisa mungkin
untuk tidak came.
Singkat cerita kita sampai di pos 1 dan
kami berhenti sejenak di warung untuk ngopi dan makan gorengan, puas ngopi kita
lanjut ke pos 2 di perjalanan ke pos 2 bambang sering meludah sembarangan aku
sudah ingatkan kalo di gunung jangan sembarangan tetapi kurang di indahkan. Di tengah
perjalanan ke pos 2 kami bertemu dengan 2 pendaki asal ngawi yaitu bima dan
roni karena kita sama sama kelompok kecil akhirnya kami memutuskan untuk
mendaki bersama mulai dari pos 2 rombongan kami berjumlah 5 orang. Kami tiba di
pos 3 di pos 3 kami sejenak makan dan minum sembari menikmati pemandangan.
Tak perlu waktu lama kami pun lanjut ke
pos 4 di tengah perjalanan ke pos 4 kami bertemu burung jalak ( yang sering ke
gunung lawu pasti pernah ketemu ) waktu itu saya tidak tahu kalo burung itu
bukan burung sembarangan niat hati ingin kudekati tapi mas bima melarangku
sembari menatap tajam, tak lama setelah itu kami bertemu 2 orang bapak – bapak porter
warung yang meminta kita untuk turun saja atau came di sekitar sini karena di
atas cuaca tidak menentu, kami berlima berunding sebentar dan memutuskan untuk
lanjut benar saja tak lama kita berpisah dengan bapak porter warung kabut mulai
turun padahal tadi cukup cerah. Sampailah kami di sendang drajat karena kabut
semakin pekat kamipun isirahat sejenak di warung tidak langsung submit.
Sekitar setengah 3 kita mulai naik ke
puncak walaupun masih berkabut. Sampai di puncak kami tidak lama hanya sedikit
foto dan langsung kembali ke warung karena suasana masih berkabut. Sesampainya di
warung kita hendak pamit untuk turun tapi pak jaga warung Tanya apa ndak tidur
sini saja ini dah sore terlebih kalian ganjil,,, sontak kami pun juga agak
takut mendngarnya...
LANJUT KE BAGIAN 2
0 comments:
Post a Comment